Pengikut

Kamis, 26 April 2012

Percantik Kulit Anda dengan yang Alami

Manfaat beras, khususnya beras jepang, untuk memutihkan, menghaluskan, dan mencerahkan kulit memang sudah terbukti. Hal ini disebabkan beras memiliki kandungan squalane oil, vitamin E, dan vitamin C. Namun meskipun beras jepang mempunyai kandungan tertinggi dari ketiga bahan tersebut, bukan berarti beras lokal tidak bisa dipakai sebagai bahan perawatan kulit.

Biasanya, beras ini diolah menjadi tepung untuk lulur atau masker, dan juga dalam bentuk fermentasi untuk diambil sarinya. "Kita juga bisa membuat sendiri masker ini dengan cara yang mudah," tambah Henny Maria Anastasia, Spa Konsultan dan Pemilik The Secret Spa & Salon. Simak caranya:

Bahan:
Beras pulen (pilih yang bulirnya berwarna bening, karena mengandung squalane oil yang tinggi)
Air mawar atau air melati

Cara membuat:

1. Cuci beras sampai bersih. Rendam beras semalaman.
2. Jemur dan angin-anginkan beras sampai setengah kering.
3. Haluskan beras sampai halus, kemudian saring.
4. Letakkan beras halus dalam wadah, kemudian tambahkan air mawar sedikit demi sedikit.
5. Tambahkan air mawar atau air melati sampai adonan tepung ini bisa dipulung.
6. Bentuk adonan menjadi bulatan kecil, kemudian jemur sampai benar-benar kering.

Cara Penggunaan:

Setelah kering, ambil beberapa bulatan adonan kemudian tambahkan sedikit sampai menjadi pasta. Gunakan sebagai masker seminggu sekali.

* Untuk kulit berjerawat, tambahkan beberapa siung bawang putih ke dalam campuran tepung. Bawang putih berguna untuk menghilangkan jerawat dan mengecilkan pori-pori yang besar.

* Masker yang belum digunakan (dalam bentuk bulatan kering) masih bisa disimpan, maksimal selama satu bulan.



sumber : Kompas.com

NIKMATI PEKERJAAN DENGAN 5 CARA BERIKUT


Suatu hari, saya harus antre satu setengah jam untuk bisa naik taksi dari bandara ke rumah. Pikiran kusut, badan lelah, ditambah lagi banyak pekerjaan yang menunggu diselesaikan. Akhirnya penantian panjang terbayar. Taksi datang, lengkap dengan si sopir yang pintar membawa suasana. Saya jadi lebih rileks dan mulai bertukar cerita, hingga sampai di topik profesi. Si sopir pun menceritakan betapa bahagianya dia dengan pekerjaannya yang bagi banyak orang dianggap “hanya”.



Hari itu tepat 3 tahun si sopir bekerja di armada yang saya tumpangi. Di tengah-tengah ceritanya, tiba-tiba si sopir mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkannya pada saya sambil berkata, “Ini Mbak, kalau mau lihat pendapatan saya. Ini jumlah setoran per hari dan bonus yang saya terima.” Pertama kaget, tapi lantas jadi penasaran. Wah! Seketika saya terkejut, bonusnya lumayan! Belum lagi ditambah gaji pokok dan tips penumpang.
Tapi, mendengar ceritanya tentang target setoran yang sekaligus jadi penentu besar bonus, layak/tidaknya jadi taksi bandara, sampai jenis mobil yang jadi jatahnya, ternyata semua tak didapat dengan mudah. Pekerjaannya yang tiap hari selain mengandalkan keuletan mencari penumpang juga mengandalkan peruntungan ini, dilakoninya dengan penuh sukacita. Dan ketika saya bertanya, “Nggak capek, Pak, bangun subuh tiap hari (kerja sejak jam 4 pagi)?” Dengan santai si sopir menjawab, “Semua kerjaan pasti capek, Mbak, tapi saya enak. Kalau kerja kantoran, kan, gitu-gitu aja, saya malah bisa jalan-jalan.” Jawaban yang berbeda dengan beberapa sopir taksi yang lebih banyak mengeluhkan susahnya cari penumpang, jalanan macet, dan kendala lainnya. Saya dapat hal pertama: stop thinking negative! Ini salah satu jurus ampuh untuk bisa “menikmati” plus-minusnya pekerjaanmu.
Pelajaran kedua, stop focusing on what you don’t want to happen. Tapi, fokuslah pada apa yang jadi tujuanmu, yang kamu inginkan terjadi dalam hidupmu. Awali harimu dengan keyakinan kalau mimpimu pasti akan terwujud. Dengan satu tujuan, kamu akan bersemangat jalani harimu demi mencapainya. Ini pula yang dilakukan si sopir: memulai hari dengan semangat dan keyakinan akan dapat rejeki lebih untuk tambahan modal usaha. Hasilnya? Nggak ada hal besar yang jadi penghambatnya dapat banyak penumpang, apalagi service-nya yang sangat memuaskan sampai bisa menginspirasi saya.
Pelajaran hari ini masih berlanjut. Stop worrying so much juga jadi jurus kesuksesanmu. Target tercapai tiap bulan, bahkan melebihi standar, tidak diraih si sopir dari setoran tiap harinya. Beberapa kali target si sopir tak mencapai target, tapi ada juga hari-hari di mana pendapatannya lebih besar dua kali lipat dari target. “Ya, ada aja orang yang betah pakai (taksi), Mbak. Pada nggak mau turun!” canda si sopir. Tak perlu khawatir berlebihan pada sesuatu yang belum tentu kamu alami. Si sopir saja bisa santai. Kemarin target tak tercapai, tapi esok hari tak pernah ada kekhawatiran kalau rejekinya bakal seret lagi. Semangat dan terus bekerja seperti biasa, kebaikan demi kebaikan akan datang dengan sendirinya, kan?
Masih ada lagi! Stop trying to be everything to everyone. Tak perlu jadi besar, sukses, dan luar biasa untuk menyenangkan semua orang. Bukan berarti jadi sukses tak boleh jadi tujuan, tapi susun mimpimu dan capai satu per satu agar fokusmu tak terpecah. Si sopir taksi menjalani profesinya sekarang bukan karena tak punya mimpi tinggi. Tapi, inilah jalan yang dipilih untuk mewujudkan mimpi wirausahanya. Siapa sangka si sopir punya beberapa usaha di Jakarta, Solo, dan Yogyakarta, bahkan sebuah rumah cukup mewah di daerah Palmerah yang dia kontrakkan? Mulai dulu dengan jadi “seseorang” untuk dirimu sendiri, barulah jadi “seseorang” di mata banyak orang lewat prestasimu. Ini cuma masalah waktu. Percaya?
Stop thinking you’re not ready. Mungkin ini juga yang bisa jadi penyemangatmu. Sejujurnya, kita tak akan pernah merasa siap melakukan sesuatu kalau tak pernah berniat memulainya. Siapa yang bisa menebak akan ada apa hari ini atau esok? Kalau ada hal besar tapi kamu tak merasa siap, apa tak sayang kesempatan besar itu melayang? Hari ini mungkin mood-mu sedang nggak oke untuk beraktivitas, dan kamu merasa nggak siap ikut meeting atau datang ke acara penting klienmu, hanya karena nggak pede bertemu banyak orang. Tapi, apa kamu akan membiarkan klien penting akhirnya memilih bekerja sama dengan temanmu karena kamu sulit ditemui? Nah!


dari : Berbagai Sumber _

Cara Tepat Meminta Kenaikan Gaji


Jika Anda merasa perusahaaan tempat Anda bekerja belum memberikan apresiasi yang cukup terhadap kinerja, meminta kenaikan gaji bukanlah hal yang salah. Namun ada sopan santunnya. Agar tak salah melangkah, coba ikuti kiat-kiat berikut.

Mencari tahu peraturan perusahaan
Yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari tahu peraturan perusahaan. Kapan waktu perusahaan menaikkan gaji karyawan? Parameter apa yang digunakan untuk menaikkan gaji karyawan?

Membandingkan gaji
Setelah mengenal peraturan perusahaan, yang harus Anda lakukan adalah melakukan perbandingan gaji dengan orang lain yang memiliki tanggung jawab serta jabatan yang sama dengan Anda dari perusahaan lain. Dengan ini, Anda dapat menemukan rentang gaji yang tepat untuk kemudian diajukan kepada atasan.

Daftar keberhasilan
Anda harus memiliki alasan yang kuat saat meminta kenaikan gaji. Untuk itu, susunlah daftar keberhasilan dan pencapaian Anda dalam kerja. Rangkumlah hal tersebut dalam sebuah dokumentasi yang rapi, jelas serta menarik. Sehingga atasan juga mengetahui alasan jelas untuk menaikkan gaji Anda.

Atur pertemuan
Setelah semua persiapan matang, aturlah jadwal pertemuan dengan atasan. Cari waktu yang tepat. Jangan sampai Anda mengatur jadwal saat pekerjaan tengah banyak, atau perusahaan diguncang masalah. Meminta gaji di saat suasana hati atasan buruk hanya akan membuat Anda tertimpa masalah.

Langsung pada pokok masalah
Saat pertemuan, utarakan maksud Anda dengan jelas, jangan bertele-tele karena malah bisa menimbulkan makna yang bias. Komunikasikan secara profesional namun santai. Jangan lupa juga untuk menyebutkan nominal jelas kenaikan gaji yang Anda minta. Hal ini dapat berupa persentase ataupun jumlah dalam rupiah.

Jangan mengancam
Meminta kenaikan gaji tak perlu dengan cara mengintimidasi. Misalnya menyombongkan diri bahwa Anda mampu diterima di perusahaan lain dengan gaji yang lebih besar. Ini malah hanya membuat Anda terlihat buruk di hadapan atasan.

Bagaimana? Siap menggapai kesempatan?

Rabu, 25 April 2012

6 Tips Melilih Sepatu Yang Sehat




Sepatu sudah merupakan kebutuhan yang utama sekarang ini. Baik untuk digunakan ke kantor, sekolah maupun sekedar untuk jalan-jalan, jaman sekarang hampir setiap orang lebih memilih menggunakan sepatu ketimbang sendal. Hal ini dikarenakan model sepatu sudah sangat bervariasi dan sangat mendukung penampilan.
Namun dalam memilih sepatu sebaiknya tidak cuma aspek estetika atau keindahan saja yang kita lihat, tapi juga aspek kesehatan. Salah tips memilih sepatu bisa berdampak pada masalah kesehatan kaki.
6 Tips Memilih Sepatu Yang Sehat
The American Academy of Orthopaedic Surgeons memberikan beberapa tips bagaimana memilih sepatu yang pas sehingga penampilan anda yang menarik juga ditunjang dengan kaki yang sehat.
Berikut ini 6 tips untuk memilih sepatu yang sehat :

  1. Ingat selalu untuk mencoba atau mengukur kedua kaki saat akan membeli sepatu sebab kaki manusia tidak 100% simetris kanan dan kiri.

  1. Usahakan membeli sepatu di sore atau petang hari pada saat kaki sedang maksimal lebarnya.

  1. Untuk anda kaum wanita, hindari membeli sepatu dengan hak atau heels lebih tinggi dari 2 inchi khususnya bila sepatu itu digunakan rutin sehari hari.

  1. Pastikan sepatu yang anda beli pas pada bagian tumit dan ujung jari kaki terpanjang berjarak 1/2 inchi dari ujung sepatu.

  1. Cobalah mengenakan kedua sepatu dan pastikan keduanya memberikan kenyamanan terutama untuk bagian kaki yang lebih besar.

  1. Berjalanlah dengan sepatu yang anda coba dan pastikan anda tidak merasa tersiksa karenanya.

Nah, sekarang kita sudah tau bagaimana tips memilih sepatu agar tidah hanya mendukung penampilan tapi juga dapat terhindar dari masalah kesehatan kaki.